Bisma Pradibta, merasa harus keluar dari impitan dan segala kesulitan yang membungkus
kehidupannya dan sang ibu. Titik Nol Kilometer, kawasan wisata di pusat kota Yogyakarta,
menjadi tempat mengais rezeki bersama kalangan marginal yang mempunyai mimpi besar. Tidak
ada keberhasilan tanpa pengorbanan, kalimat itulah yang akhirnya membawa Bisma ke dalam
perubahan. Dengan bantuan Belva, sahabat karibnya, ia menemukan pekerjaan baru. Pekerjaan
yang lebih mapan dan mampu menjamin masa depannya. Demi dunia baru itu, Bisma harus
meninggalkan Titik Nol dan anak-anak jalanan yang sudah menjadi keluarganya, juga Ringga,
sahabat yang juga sangat mencintainya.
Bisma seakan lupa dengan dunia di mana seharusnya ia berada. Dan tanpa sadar, pemuda itu
telah masuk ke dalam pusaran kegelapan yang sebenarnya adalah dunia penghancur yang tidak
pernah ia ketahui. Akankah Bisma bisa keluar dari pusaran kegelapan itu? Atau, siapkah
dirinya menjadi pesakitan yang menghuni jeruji besi seumur hidupnya?